DHAMMACAKKA (RODA DHAMMA) 24 RUAS

Suatu ketika Sang Bhagava bersemayam di Taman Rusa Isipatana dekat kota Baranasi. Saat itulah Sang Bhagava memanggil Pancavaggiya-bhikkhu (Bhikkhu Kondanna, Bhikkhu Bhaddiya, Bhikkhu Vappa, Bhikkhu Mahanama, Bhikkhu Assaji)

Pada saat inilah khotbah pertama dibabarkan oleh Sang Bhagava, roda Dhamma diputar. Khotbah ini dikenal dengan Dhammacakkapavatana Sutta (Sutta Tentang Pemutaran Roda Dhamma) yang berisikan tentang ajaran Empat Kebenaran Mulia (Cattari Ariya Saccani):

1. Ini adalah kebenaran mulia tentang penderitaan

2. Ini adalah kebenaran mulia tentang asal mula penderitaan

3. Ini adalah kebenaran mulia tentang musnahnya penderitaan

4. Ini adalah kebenaran mulia tentang jalan menuju musnahnya penderitaan

 

Vihara Mahasampatti menggambarkan Dhammacakkapavatana Sutta ini dalam sebuah Dhammacakka yang berjari-jari 24, yang merupakan rincian butir-butir Empat Kebenaran Mulia: 12 Dukkha, 3 Dukkha Samudaya, 1 Dukkha Nirodha, 8 Duk­kha­ Nirodha ­Gāminī Paṭipadā.

Dhammacakka (Roda Dhamma) berjari-jari 24 ini diletakkan di bagian atas sebelah luar bangunan Vihara Mahasampatti, ditempatkan seperti mahkota. Berdiameter 2 meter, terbuat dari tembaga, dengan warna asli tembaga.

Adapun butir-butir Empat Kebenaran Mulia yang dilambangkan dengan jari-jari pada Dhammacakka tersebut adalah:

I. Dukkha Ariya Sacca

Kebenaran Mulia Tentang Penderitaan

1. Jati-dukkha : Penderitaan dari kelahiran

2. Jara-dukkha : Penderitaan dari ketuaan

3. Byadhi-dukkha : Penderitaan dari kesakitan

4. Marana-dukkha : Penderitaan dari kematian

5. Soka-dukkha : Penderitaan dari kesedihan

6. Parideva-dukkha : Penderitaan dari ratap tangis

7. Kayika-dukkha : Penderitaan dari jasmani

8. Domanassa-dukkha : Penderitaan dari batin

9. Upayasa-dukkha : Penderitaan dari putus asa

10. Appiyehisampayoga-dukkha : Penderitaan karena berkumpul dengan orang yang tidak disenangi

11. Piyehivippayoga-dukkha : Penderitaan karena berpisah dengan orang yang dicintai

12. Yampicchannaladhi-dukkha : Penderitaan karena yang dicita-citakan tidak tercapai

 

II. Duk­kha­ Sa­muda­ya Ariya Sacca

Kebenaran Mulia Tentang Asal Mula Penderitaan

13. Kamatanha : Kesenangan terhadap nafsu inderawi

14. Bhavatanha : Kesenangan terhadap kemenjadian

15. Vibhavatanha : Kesenangan terhadap ketidakmenjadian

 

III. Dukkha Nirodha Ariya Sacca

Kebenaran Mulia Tentang Musnahnya Penderitaan

16. Nibbana : Musnahnya segala bentuk nafsu.

 

IV. Duk­kha­ Nirodha ­Gamini Patipada Ariya Sacca

Kebenaran Mulia Tentang Jalan Menuju Musnahnya Penderitaan

17. Sammādiṭṭhi : Pandangan Benar

18. Sammāsaṅkappa : Pikiran Benar

19. Sammāvācā : Ucapan Benar

20. Sammākammanta : Perbuatan Benar

21. Sammāājīva : Penghidupan Benar

22. Sammāvāyāma : Usaha Benar

23. Sammāsati : Perhatian Benar

24. Sammāsamādhi : Konsentrasi Benar

 

Dengan diletakkannya Dhammacakka pada bagian depan bangunan Vihara Mahasampatti, ini menjadi inspirasi yang bisa menguatkan keyakinan (Saddha) umat Buddha kepada Tiratana.

Semoga menjadi motivasi untuk penembusan pemahaman Empat Kebenaran Mulia hingga tercapainya Nibbana.

DONASI PEMBANGUNAN

BANK CENTRAL ASIA ac. 0222.558.199 an. YAYASAN VIHARA MAHASAMPATTI
BANK MANDIRI ac. 106.00.8000819.9 an. YAYASAN VIHARA MAHASAMPATTI
BANK BRI ac. 0633.01.000925.56.4 an. YAYASAN VIHARA MAHASAMPATTI

 

Info lebih lanjut, hubungi: 

  • Eddy Dhammadipa
0812.6066.9675  
  • Herman Cittasudho
0812.6059.921  
  • Wikiyanto
0811.6075.600  
  • Fadil Masri
0811.600.788  


SEKRETARIAT

VIHARA MAHASAMPATTI
Jalan Pajang No. 1-3-5-7-9-11,
Kelurahan Sei Rengas Permata,
Kecamatan Medan Area,
Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara

ALAMAT RELOKASI SEMENTARA VIHARA :
Jalan M.H. Thamrin No. 166AB,
Kelurahan Sei Rengas I
Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara

line_me1600 @mahasampatti
Logo-WA0852 6176 1777
phone(061) 736 9410